IQNA

Laporan IQNA tentang Malam Ketiga Tilawah Musabaqoh Alquran Malaysia;

Nada Tilawah Indah Dehghan di Gedung Putra Menurut Sang Ustad/ Malaysia dan Indonesia; Rival Terpenting

12:12 - May 13, 2018
Berita ID: 3472173
MALAYSIA (IQNA) - Ustad Seyed Javad Sadat Fatemi, dengan mengungkapkan kepuasannya atas tilawah Mokhtar Dehghan, perwakilan negara Iran, menyatakan: “Tilawah Dehghan malam ini tidak memiliki masalah, baik nada, wakaf dan ibtida, dan suaranya sangat bagus.”

Menurut laporan delegasi IQNA ke Malaysia, malam ketiga kategori tilawah musabaqoh internasional Alquran Malaysia ke-60 diselenggarakan malam ini di auditorium pertemuan Kemerdekaan PWTC Kuala Lumpur, Malaysia, sementara auditorium malam ini menyaksikan hadirin lebih banyak ketimbang malam-malam sebelumnya dan mungkin salah satu alasan untuk ini adalah berakhirnya pemilihan parlemen di negara ini.

Malam ini Mokhtar Dehghan, wakil negara Iran melantunkan tilawah, dan Ali Mohammad Sabeghi, atase kebudayaan Iran di Malaysia, Rahmatullah Bakhtiari, suami Marzieh Afkham, Duta Besar Republik Islam Iran di Malaysia, Mohammad Hossein Mohammadzadeh, Direktur jaringan dan pendidikan Alquran Republik Islam Iran dan sejumlah aktivis media dan warga Iran yang tinggal di Malaysia turut hadir.

Nada Tilawah Indah Dehghan di Putra Menurut Sang Ustad/ Malaysia dan Indonesia; Rival Terpenting

Acara sesuai rutinitas setiap malam dimulai dengan lagu kebangsaan Malaysia dan ucapan selamat datang untuk para hadirin, dan selanjutnya Salahuddin Heysham dari Aljazair adalah qori pertama yang melantunkan tilawah ayat-ayat dari surah an-Nahl.

Mahmudah Taleb dari Afrika Selatan, Abdullah Lamhiwi dari Maroko, Rihanna Inguela dari Filipina, Mohammad Zuhair Hosseini dari Amerika Serikat, dan Hafiz Muhammad Abid bin Muhammad Aref dari Myanmar, termasuk para qori, yang melantunkan tilawah pada segmen pertama.

 Nada Tilawah Indah Dehghan di Putra Menurut Sang Ustad/ Malaysia dan Indonesia; Rival Terpenting

Setelah tilawah 6 qori ini, sebuah kesempatan diberikan untuk beristirahat dan di pertengahan acara, Dato Badlishah Alauddin, seorang sarjana, aktivis Alquran dan religius Malaysia, memberi nasihat tentang bagaimana memahami dan tadabur Alquran.

Kompetisi yang Ketat

Bagian kedua dari program malam ini didedikasikan untuk kompetisi ketat, yang merupakan salah satu pengklaim utama peringkat pertama kategori qiraat.

Muhammad Mas’ud dari Indonesia, adalah qori pertama bagian kedua dari musabaqoh malam ini yang melantunkan tilawah ayat-ayat dari surah Hud, dan kemudian dilanjutkan oleh Hajah Dayang Nurfaizah Haji Imran dari Brunei Darussalam.

Nada Tilawah Indah Dehghan di Putra Menurut Sang Ustad/ Malaysia dan Indonesia; Rival Terpenting

Selanjutnya tiba giliran Abdullah Fahmi Che Nor yang berasal dari negara tuan rumah, yang merupakan saingan paling penting Dehghan untuk meraih peringkat pertama kategori tilawah.

Akhirnya, perwakilan negara Iran, Mokhtar Dehghan, duduk di podium sebagai peserta terakhir, dan tilawahnya mendapat sambutan dari para tamu Iran di auditorium.

Malam ketiga bagian tilawah musabaqoh internasional Alquran Malaysia ke-60, seperti malam-malam sebelumnya, setelah tilawah setiap peserta, salah satu peneliti Alquran negara itu mendeskripsikan dan menafsirkan makna dan kandungan dari ayat-ayat yang dilantunkan oleh para peserta.

Nada Tilawah Indah Dehghan di Putra Menurut Sang Ustad/ Malaysia dan Indonesia; Rival Terpenting

Perbedaan malam ini dengan malam-malam sebelumnya adalah bahwa auditorium hampir penuh dan kerumunan besar telah datang ke auditorium untuk mendengarkan tilawah-tilawah malam ini.

Analisis dan Evaluasi master Fatemi tentang Tilawah Dehghan Malam Ini

Menurut Ustad Fatemi, secara keseluruhan, wakil negara Iran, melantunkan tilawah dengan sangat bagus dan tanpa ada masalah, dari aspek nada, wakaf dan ibtida, namun dari aspek tajwid, ada 2-3 tambahan mad dalam mengurai akhir ayat, sementara menurut saya jangan terlalu banyak mengurai, dikarenakan tidak perlu ada mad dan tidak mempermasalahkan tajwidnya, namun Dehghan melakukannya dua sampai tiga kali, dan mungkin dari sisi tajwid akan kehilangan sedikit nilai, namun secara keseluruhan dapat saya katakan tanpa rasa fanatik, itu adalah tilawah paling bagus sejauh ini.

Menurut Ustad Fatemi, Dehghan lebih baik daripada para rivalnya dalam hal ini, karena Dehghan memiliki suara khusus, dan sebagaimana ungkapan kita para qori, kita menamainya dengan suara Mesir, karena memiliki gelombang sangat kuat dan baik, dan memiliki uraian yang luar biasa, dan Dehghan telah melakukan penguraian tilawah malam ini, yang mencerminkan penguraian tinggi suaranya, dan suaranya memiliki penguraian yang hebat, sehingga suaranya menjadi lebih indah dan menawan, dan Dehghan menggunakannya dengan baik.

Nada Tilawah Indah Dehghan di Putra Menurut Sang Ustad/ Malaysia dan Indonesia; Rival Terpenting

Ustad Seyed Javad Sadat Fatemi dalam menanggapi pertanyaan apakah Dehghan memiliki tekanan tersendiri sebelum mentilawah ataukah tidak? Dia mengatakan bahwa Dehghan tidak memiliki tekanan, namun itu wajar bahwa seseorang yang mewakili Iran dalam musabaqoh internasional Alquran di Malaysia sebagai musabaqoh Alquran tertua di dunia Islam sedikit tertekan.

Evaluasi Tilawah Qori Lainnya

Menurut Ustad Fatemi, para qori yang melantunkan tilawah malam ini, beberapa dari mereka adalah rival utama kami, dan kami dapat mengatakan bahwa para qori terbaik melantunkan tilawah dalam musabaqoh Alquran Malaysia malam ini, di samping qori Mesir yang termasuk qori kenamaan, yang melantunkan tilawah besok malam.  

Dia mengatakan, perwakilan dari Aljazair, yang merupakan qori tilawah pertama malam ini, sangat bagus dan merdu, dan bisa menjadi seorang qori kenamaan, namun masalahnya adalah persiapan suara dan mungkin telah melakukan banyak latihan dan atau demam atau sakit, karena dia tidak bisa menggunakan suaranya dengan maksimal.

Ustad Fatemi berkata, qori asal Maroko juga termasuk salah satu satu qori terbaik yang berpartisipasi dalam musabaqoh ini, namun telah melakukan kekeliruan dramatis dan tak terduga dia menutup matanya pada ayat kedua dan berpindah ke ayat lainnya, yang seharusnya melantunkan tilawah ayat Faqulna ya Adamu inna Hadza Aduwwun Laka, malah melantunkan tilawah ayat wa qulna ya Adamuskun Anta wa Zaujuka al-Jannah. Sementara undian sudah ditentukan dari pagi dan ia memiliki cukup waktu untuk latihan.

Nada Tilawah Indah Dehghan di Putra Menurut Sang Ustad/ Malaysia dan Indonesia; Rival Terpenting

Ustad Fatemi berkata tentang qori Amerika. “Dia tampil dengan baik dan namun tidak memuaskan, karena suaranya tidak siap dikarenakan banyak latihan dan tidak beristirahat. Namun dalam gaya mirip dengan tilawah Iran dan mendekati gaya Mustafa Ismail, meskipun tilawahnya tidak setingkat Dehghan.”

Ustad Fatemi berbicara tentang tilawah qori Indonesia, sebagai salah satu rival utama Dehghan. “Perwakilan Indonesia memiliki suara yang kuat dan bagus dalam tilawah, dan dapat dikatakan bahwa ini adalah tilawah terbaik sebelum Dehghan dan masih kalah dengannya.”

Nada Tilawah Indah Dehghan di Putra Menurut Sang Ustad/ Malaysia dan Indonesia; Rival Terpenting

Dan yang terakhir pembimbing Iran ini berbicara tentang tilawah qori Malaysia, yang merupakan salah satu rival utama Iran. Dia mengatakan: “Dia memiliki kinerja yang baik secara umum, hanya saja suaranya bermasalah di satu tempat dan sekali bergegas turun, sampai-sampai dia membaca tiga kali di suatu tempat, dia dapat membaca tiga kali, namun alih-alih melakukannya, justru ia malah terburu-buru, tetapi kemudian dia menyadari bahwa masih ada waktu, setelah itu dia memulai sebuah ayat tiga baris panjang, sampai akhirnya habis waktunya hanya dengan tiga baris tersebut. Padahal semestinya ia masih dapat melanjutkannya dan dipenghujung ia mentilawah dengan nada yang sangat indah.”

Perlu diingatkan bahwa musabaqoh internasional Alquran Malaysia ke-60 dimulai Senin malam (7/5) dan acara pembukaan dan pengharaan juara terbaik musabaqoh ini diselenggarakan Sabtu malam. Musabaqoh ini akan diadakan dalam satu tahap, dan besok adalah akhir musabaqoh dalam dua kategori, hafalan dan tilawah Alquran.

 Nada Tilawah Indah Dehghan di Putra Menurut Sang Ustad/ Malaysia dan Indonesia; Rival Terpenting

http://iqna.ir/fa/news/3713233

 

 

captcha