IQNA

Cina, Simbol-Simbol Islam Masjid Uighur Dibongkar

13:37 - June 29, 2020
Berita ID: 3474353
TEHERAN (IQNA) - Pejabat Cina telah membongkar simbol-simbol Islam di Masjid Uighur di kota Kashgar di provinsi Xinjiang untuk merepresi sistematis Muslim di daerah tersebut.

Almadenah News melaporkan, sebuah plakat bersejarah berusia lebih dari 100 tahun yang terpampang di masjid Idgah di provinsi Xinjiang telah hilang sebagai bagian dari serangan represif pemerintah Cina terhadap Muslim di provinsi itu.

Anggota komunitas imigrasi Uighur berkata kepada RFA: “Pihak berwenang Cina menghapus prasasti dengan motif bunga di atas pintu masjid dan simbol-simbol Islam lainnya seperti bintang dan bulan sabit dari kubah dan menara masjid di Kashgar.”

“Pengangkatan plakat pada 2008 mengingatkan pada kebijakan jahat Cina yang bertujuan menghancurkan kepercayaan Islam di dalam masyarakat Uighur,” kata Turghunjan Alawudun, direktur urusan agama untuk Kongres Uighur Dunia, yang berbasis di Munich.

"Simbol dan konsep keagamaan telah dihapus dari masjid Idgah untuk memberikan ruang bagi pengunjung yang tidak ragu tentangnya," tegas Henrik Zadziosky, dari Program Hak Asasi Manusia yang berbasis di Washington.

Masjid Idgah yang dibangun pada 1442, adalah salah satu masjid terbesar dan tertua di Cina, dan plakat di atas pintu masuk kembali pada tahun 1908. “Satu-satunya alasan masjid masih ada adalah karena signifikansi historisnya, sehingga Partai Komunis Tiongkok dapat berpura-pura bahwa Uighur memiliki kebebasan beragama,” kata Zadziosky.

Laporan tahunan Departemen Luar Negeri AS tentang kebebasan beragama internasional mencatat pelanggaran serupa tentang kebebasan beragama terhadap warga Uighur di Xinjiang, yang dilakukan oleh pemerintah Cina. Laporan ini dipandang sebagai bagian dari komitmen Amerika Serikat untuk memperkuat kebebasan beragama di seluruh dunia.

Pengangkatan plakat masjid Idgah adalah bagian dari kebijakan berkelanjutan para pejabat Cina untuk menghancurkan masyarakat Uighur dan budaya Islam di Xinjiang.

Sejak April 2017, lebih dari satu juta pria dan wanita Uighur di Daerah Otonomi Xinjiang Uigur di barat laut Cina telah ditahan di kamp pelatihan wajib pemerintah Cina.

Banyak dari orang-orang ini disiksa oleh penjaga kamp-kamp ini untuk dipaksa meninggalkan Islam. Tetapi di luar kamp, ​​pemerintah Cina telah menempatkan orang-orang Xinjiang di bawah tekanan berat, seperti di penjara.

Serangan represif terhadap budaya Islam di Cina meliputi:

1- Masjid dihancurkan.

2- Pemakaman Uighur dihancurkan untuk mencegah keluarga mereka dari menyelenggarkan adat dan tradisi pemakaman Islam.

3- Keluarga dilarang untuk memberikan nama Islami kepada anak-anak mereka.

4- Muslim dipaksa makan daging babi atau minum alkohol, yang keduanya dilarang dalam Islam. (hry)

 

3907274

captcha