IQNA

Putra Sheikh Zakzaky:

Penganiayaan terhadap Pengikut Sheikh Zakzaky Melanggar Konstitusi Nigeria

7:08 - June 30, 2020
Berita ID: 3474356
TEHERAN (IQNA) - Mohammad Ibrahim Zakzaky, salah satu putra Sheikh Ibrahim Zakzaky, pemimpin Gerakan Islam Nigeria, menyebut kejahatan rezim Nigeria terhadap keluarga dan Gerakan Islam Nigeria tidak berdasar dan merupakan pelanggaran terhadap konstitusi negara itu.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar punchng, Mohammad Ibrahim Zakzaky, putra Sheikh Ibrahim Zakzaky, mengatakan dalam menanggapi pertanyaan tentang situasi terakhir kasus ayahnya: Tahun lalu, hakim dalam kasus tersebut ditarik dari kasus ini (Sheikh Zakzaky) karena tanggung jawabnya untuk menangani masalah pemilihan di pengadilan. Sementara itu, tim hukum ayah saya mengajukan cuti medis ke India. Menyusul kembalinya orang tua saya dari India, Gideon Kurada, hakim yang bertanggung jawab atas kasus ini lagi.

Dia menambahkan: “Sekarang, karena penyebaran virus corona, pengadilan telah menghentikan semua permintaan resmi untuk melanjutkan penyelidikan kasus ini.”

“Ayah saya mengalami stroke dua kali selama dipenjara. Dia kehilangan salah satu matanya saat dia tertembak di matanya, dan mata satunya rusak parah. Ibu saya juga menderita sakit lutut parah di penjara dan hanya bisa naik kursi roda,” kata putra Sheikh Zakzaky tentang kondisi fisik terakhir orang tuanya.

Dia juga menyebut keilegalan pengumuman Gerakan Islam Nigeria dalam rangka pembenaran kekerasan dan represi terhadap kaum Syiah, dengan mengatakan bahwa meskipun pemerintah menahan ribuan anggota Gerakan Islam dalam lima tahun terakhir, mereka telah melakukan penjarahan dan perusakan di komunitas mereka, bahkan tidak mampu membuktikan kejahatan sekecil apa pun yang dilakukan oleh seorang Syiah atau anggota Gerakan Islam Nigeria.

Mohammad Ibrahim Zakzaky, dengan mengisyaratkan penahanan yang berkelanjutan terhadap Sheikh Zakzaky, menambahkan: “Terlepas dari kenyataan bahwa Mahkamah Agung Nigeria pada 2016 memerintahkan pembebasan segera Sheikh Zakzaky, namun sejauh ini pemerintah negara ini menolak untuk menerima masalah ini.”

"Tampaknya rezim Buhari berusaha untuk menghancurkan konstitusi Nigeria dan menggantinya dengan versi baru," pungkasnya. (hry)

 

3907679

captcha