IQNA

Presiden MAPIM:

Revolusi Islam Iran Meningkatkan Ideologi Islam / Masa Depan Gemilang Menunggu Iran

8:07 - February 04, 2021
Berita ID: 3475023
TEHERAN (IQNA) - Presiden Majelis Syura Ormas-ormas Islam Malaysia, Mohd Azmi Abdul Hamid, dengan menyatakan bahwa Revolusi Islam Iran adalah fenomena yang luar biasa karena sifatnya yang anti penindasan dan bangkit terhadap kolonialisme dan arogansi Barat, dan tidak ada revolusi yang dapat dibandingkan dengannya, menyatakan: “Revolusi Islam Iran Meningkatkan Ideologi Islam.”

IQNA melaporkan, Dr. Azmi Abdul Hamid adalah Kepala Sekretariat Dewan Islam Malaysia. Ia juga merupakan Ketua Majelis Syura Ormas-ormas Islam Malaysia (MAPIM). Disamping itu, MAPIM juga berinteraksi dengan organisasi internasional seperti OKI, Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), serta organisasi regional seperti ASEAN, serta Organisasi non-pemerintah, negara-negara Islam seperti Pakistan, Iran, Malaysia, Indonesia, Turki dan Arab Saudi.

Dr. Azmi Abdul Hamid dalam webinar dialog internasional "Revolusi Islam: Refleksi, Perspektif dan Isu-Isu yang Baru Muncul" yang diselenggarakan oleh lembaga penelitian Imam Khomeini dan Revolusi Islam bekerja sama dengan Kantor Berita IQNA dan Universitas Internasional Ahlulbait, hari Rabu, 3 Februari dalam pidatonya mengatakan: “Saya sangat senang mengutarakan pernyataan ini bertepatan dengan peringatan empat puluh dua tahun Revolusi Islam Iran. Ini adalah acara yang sangat penting. Perayaan tahunan yang mengingatkan peristiwa sejarah yang sangat penting bagi Iran serta Umat Islam dan sejatinya untuk seluruh dunia. Sejarah Revolusi Islam harus benar-benar menginspirasi umat Islam karena esensi Revolusi Islam di Iran adalah untuk melawan dominasi Barat serta melawan gerakan anti-Islam di seluruh dunia.”

Dr. Abdul Hamid menyatakan: Imam Khomeini (ra) mampu menunjukkan bahwa rencana memecah belah melawan Muslim oleh Israel dan Amerika Serikat, serta rezim Barat, harus diketahui, dan oleh karena itu nilai-nilai yang menjadi dasar revolusi ini benar-benar haruslah dipahami.

Dengan menjelaskan bahwa sejarah menunjukkan bahwa karena sifat represif kekuatan asing, aspek karakter revolusi ini benar-benar luar biasa dibandingkan dengan Revolusi Kebudayaan Cina atau Revolusi Industri Eropa dan dalam arti penuh, mengatakan: “Tidak ada yang setara dengan revolusi Iran. Revolusi ini menunjukkan dengan sangat baik mengapa yang lemah bangkit melawan agresor. Perbedaan antara arogan dan tertindas sekarang terlihat jelas dalam revolusi, dan telah menginspirasi banyak orang dimana kita tidak bisa pasif.”

Dia menambahkan: “Anda tahu bahwa Amerika Serikat telah melakukan banyak kejahatan terhadap rakyat Iran. Ini telah membunuh banyak pemimpin dan pemikir Iran. Mereka melakukannya beberapa bulan lalu, dan cukup jelas bahwa Amerika Serikat telah menjadi negara kriminal. Kami sepertinya melihat perubahan dalam sistem di pemerintahan baru AS. Tapi kami sangat pesimis karena lobi Zionis sangat berpengaruh dalam sistem demokrasi Amerika. Kami tidak berharap bahwa semuanya akan berubah, tetapi jika para pemimpin negara Muslim berdiri bersama dan Muslim bersatu, kami akan dapat menekan Barat, dan negara-negara Barat harus mengubah kebijakan mereka dan melihat Iran, masyarakat Iran, dan Muslim sebagai kekuatan besar dan berperilaku sama dan adil dengan semua orang di seluruh dunia.”

Patut disebutkan bahwa acara pembukaan webinar dialog internasional "Revolusi Islam: Refleksi, Perspektif, dan Isu-Isu yang Baru Muncul" dimulai dengan pidato oleh Ayatullah Reza Ramezani, Anggota Majelis Ahli Khobregan dan Sekjen Majma’ Jahani Ahlulbait (as) dan selanjutnya, beberapa tokoh akademisi terkemuka dalam negeri, serta peneliti dari Lebanon, Inggris, Malaysia, Pakistan dan Irak akan berbicara.

Mereka yang tertarik untuk berpartisipasi dalam program ini dapat merujuk ke tautan live percakapan ini di http://webinar.ri-khomeini.ac.ir/ch/his.

Anda dapat menyaksikan video pidato Dr. Azmi Abdul Hamid di bawah ini:

3950178

captcha