IQNA

Ramadan dan Covid-19 di Negara Islam Berpenduduk 220 Juta

8:23 - April 25, 2021
Berita ID: 3475259
TEHERAN (IQNA) - Pakistan, dengan populasi 220 juta, sekitar 97 persen di antaranya adalah Muslim, menghabiskan Ramadan keduanya di bawah langkah-langkah kesehatan meskipun ada pembatasan Covid-19.

IQNA melaporkan, amalan-amalan Ramadan tahun ini, seperti tahun lalu, dilakukan dengan  berbeda dengan tahun-tahun lainnya akibat pandemi Covid-19. Meski penemuan vaksin Covid-19 menimbulkan banyak harapan untuk kembali ke kondisi kehidupan manusia yang normal, mengingat banyak negara yang masih dalam tahap awal vaksinasi, tampaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal memakan waktu.

Masyarakat Pakistan, sebagai salah satu negara berpenduduk Islam terpadat, dengan datangnya Ramadan telah mencoba melakukan ritual bulan ini di samping pembatasan yang diberlakukan pada pertemuan dan acara sosial. Pakistan adalah negara terpadat keenam di dunia dengan populasi 220 juta, dimana sekitar 97% adalah Muslim. Masyarakat negeri Islam ini sangat mementingkan bulan suci Ramadan, dan ada tradisi khusus seperti menyiapkan buka puasa dan sahur untuk kalangan fakir miskin, menggelar acara buka puasa bersama di tempat-tempat umum, jalan-jalan, dan mengumpulkan bantuan bagi yang membutuhkan.

Ramadan dan Covid-19 di Negara Islam Berpenduduk 220 Juta

Dalam pesannya, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengakui tantangan berat wabah Covid-19 dan konsekuensinya bagi Pakistan, dan menyatakan keprihatinan atas peningkatan virus, mendesak warga Pakistan untuk membantu melindungi rakyat dan negara melalui langkah-langkah kesehatan dan komitmen terhadap pembatasan Covid-19, menyelamatkan rakyat dan negara dari tantangan global ini.

Dengan mengakui kekhawatiran orang-orang yang berpuasa di Pakistan tentang masalah mata pencaharian, termasuk inflasi, dia menekankan upaya tegas pemerintah melawan para pencari keuntungan dan spekulan selama Ramadan.

Untuk mengatasi tantangan mata pencaharian negara, pemerintah Pakistan telah menerapkan paket dukungan keuangan untuk sektor bisnis, terutama alokasi subsidi beberapa ratus miliar rupiah kepada masyarakat selama bulan Ramadan. Menurut jaringan berita Pakistan, pasar khusus Ramadan juga telah didirikan di berbagai kota untuk memasok kebutuhan pokok bagi masyarakat.

Pemerintah Pakistan juga mengumumkan pembatasan-pembatasan pertemuan keagamaan tahun ini. Namun, beberapa pembatasan telah dikurangi selama setahun terakhir. Pemerintah Pakistan tidak melarang masjid untuk beribadah secara umum selama Ramadan, tetapi telah membatasi jumlah jamaah dan meminta penduduk yang berusia di atas 50 tahun dan anak-anak kecil untuk tidak menghadiri salat berjamaah. Masyarakat disarankan untuk tidak berkumpul sebelum dan sesudah salat. Penggunaan masker di masjid adalah wajib dan dianjurkan untuk mengadakan salat di luar ruangan dan menjaga jarak sosial.

Ramadan dan Covid-19 di Negara Islam Berpenduduk 220 Juta

Pemerintah berusaha mencegah para pemimpin agama untuk mengadakan pertemuan-pertemuan salat di masjid di tengah pandemi, tetapi orang-orang dan ulama di seluruh negeri, termasuk di ibu kota, bersikeras untuk mengadakan salat berjamaah. (hry)

 

3965954

Kunci-kunci: ramadan ، Covid-19 ، Negara Islam
captcha