Alahed news melaporkan, kementerian ini menyatakan bahwa bulan lalu Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem menyaksikan serangkaian insiden dan banyak serangan oleh pasukan pendudukan terhadap jamaah salat dan orang-orang yang hadir di Bab al-‘Amud, serta berbagai kelompok pemukim Zionis yang memasuki kawasan Masjid Al-Aqsa beberapa kali dengan melakukan penghinaan terhadap tempat suci ini.
Kementerian ini lebih lanjut menyebutkan bahwa sebuah organisasi bernama "Warisan Jabal al-Hail" telah menulis kepada Menteri Pendudukan Israel yang memintanya untuk mengizinkan para Zionis membawa makanan dan minuman ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa dan mengizinkan mereka makan dan minum selama Ramadan, di siang hari.
Kementerian Wakaf menekankan dalam laporannya bahwa pasukan pendudukan telah memberlakukan berbagai pembatasan pada jamaah di Masjid Al-Aqsa, termasuk menahan beberapa jamaah, melarang mereka memasuki masjid, menyita bus yang membawa orang, dan mengepung bagian kota lama dan Masjid Al-Aqsa serta menciptakan berbagai rintangan telah menjadi salah satu yang terpenting dari pembatasan tersebut.
Di haram (tempat suci) Ibrahimi, sejauh ini pasukan pendudukan telah menolak untuk menyiarkan azan sebanyak 44 kali, dan beberapa pemukim juga telah mempresentasikan rencana untuk menghancurkan lingkungan di sekitar haram Ibrahimi. Selain itu, juga pejabat rezim pendudukan telah berulang kali memasang bendera Israel di dinding haram Ibrahimi dengan dalih berbagai kesempatan dan hari raya.
Selain itu, penjajah rezim Zionis telah menghentikan pekerjaan restorasi di makam Islam di timur Yata, dan membubarkan demonstrasi untuk memprotes tindakan tersebut dan mengancam akan menghancurkannya jika perbaikan terus berlanjut. (hry)