AP Pakistan melaporkan, dengan mengisyaratkan pada Islamofobia di Barat, Perdana Menteri Pakistan mengatakna: “Masyarakat Barat tidak mengetahui cinta dan rasa hormat yang kita miliki untuk Nabi Muhammad (saw). Tanggung jawab kami adalah agar mereka memahami kami untuk mengakhiri Islamofobia.”
Dia menambahkan, kita harus memberitahu mereka bahwa Nabi Muhammad (saw) memiliki tempat di hati kita dan karena itu kita mencintai dan menghormatinya. Untuk alasan ini, tidak diperbolehkan menghina dan mengejek Nabi (saw) dengan dalih kebebasan berekspresi.
“Muslim bisa radikal atau moderat, tapi istilah 'Islam radikal' tidak boleh digunakan dengan cara apa pun. Pemikiran negatif menyebabkan munculnya Islamofobia,” katanya.
Dia mencatat bahwa negara-negara Islam belum melakukan upaya yang efektif dan bersama di masa lalu untuk melawan tren Islamofobia yang berkembang.
Dengan mengisyaratkan bahwa tindakan Islamofobia menyebabkan religiusitas di antara peradaban, Perdana Menteri menyerukan penyelidikan atas akar penyebab meningkatnya insiden semacam itu di seluruh dunia.
“Salah menyamakan Islam dengan radikalisme dan terorisme telah menyebabkan marginalisasi dan stigmatisasi umat Islam,” katanya. (hry)