IQNA

Penulisan Alquran; Seni yang Muncul dari Hati di Seluruh Dunia

11:52 - May 12, 2022
Berita ID: 3476806
TEHERAN (IQNA) - Tradisi penulisan, penghiasan, dan penjilidan Alquran di berbagai belahan dunia Islam memiliki banyak kesamaan, namun tradisi ini di setiap daerah juga dipengaruhi oleh kesenian asli negeri itu. Yang jelas, bagaimanapun, adalah bahwa semua juru tulis dan penyalin melakukan pekerjaan mempersiapkan dan menulis Alquran dengan cinta dan dengan seni terbaik yang tersedia.

“Perpustakaan Nasional Qatar adalah salah satu pusat budaya dunia Islam, yang memiliki banyak manuskrip dan naskah Arab di jantungnya,” menurut IQNA,mengutip Al-Arabi al-Jadid.

Perpustakaan Nasional Qatar memiliki perbendaharaan sekitar 4.000 manuskrip, sekitar seperempatnya adalah manuskrip Alquran.

Manuskrip tertua ini, yang merupakan lembaran tertutup kulit, berasal dari abad pertama dan kedua Hijriah (ketujuh dan kedelapan Masehi). Kepala Perpustakaan Nasional Qatar, Hoesan Tan, mengatakan Alquran berkisar dari kawasan-kawasan jauh, dari pusat dunia Islam, seperti Afrika, Cina, India dan Asia Tenggara, hingga Alquran yang ditulis di Hijaz dan Qatar.

Manuskrip Al-Zubarah Qatar

Perpustakaan Nasional Qatar memiliki manuskrip Alquran yang disebut Mushaf al-Zubarah, yang merupakan salah satu manuskrip Alquran tertua yang ditulis di Qatar pada umumnya.

Qubbat al-Khazna, koleksi baru Quran dan kertas Hijazi

Khat Kufi yang digunakan untuk menulis Alquran pertama adalah umum sampai abad ke-19 M, sampai khat yang disebut Hijazi, yang awalnya lebih tua dari khat Kufi dan memiliki dua jenis, Madani dan Makki. Para orientalis merangkum kedua jenis ini dalam satu nama dan menyebutnya "Khat Hijazi".

Alquran Cina; Perpaduan antara tradisi Islam dan adat

Ratusan manuskrip Alquran yang ditulis untuk Muslim Cina berada di Perpustakaan Nasional Qatar, berasal dari abad ke-17 dan 20, berisi teks lengkap Alquran atau tiga puluh juz terpisah.

Penulisan Alquran; Seni yang Muncul dari Hati di Seluruh Dunia

Seni Alquran di Asia Tenggara

Annabel Gallop, kepala Koleksi Asia Tenggara di British Library, mengatakan fungsi utama hiasan Alquran adalah untuk membantu pembaca menavigasi teks. Antara 700 dan 800 manuskrip dari Asia Tenggara telah dicatat sejauh ini, sejumlah kecil berasal dari abad ke-17 dan sebagian besar dari abad ke-19, dan Perpustakaan Nasional Qatar beruntung memiliki manuskrip yang luar biasa, yang dinisbatkan dengan gaya wilayah Terengganu dan berasal dari abad ke-19.

Alquran dalam Khat Bihari

Bihari adalah huruf paling menonjol yang digunakan untuk waktu yang lama selama kehadiran Islam di sub benua India. Tradisi penulisan Alquran ini umum antara abad ke-14 dan ke-17. (HRY)

 

4055416

captcha