IQNA

Tentara Israel Tembak Mati Jurnalis Shireen Abu Akleh, Begini Kemarahan Dunia

10:13 - May 13, 2022
Berita ID: 3476807
TEHERAN (IQNA) - Tentara Israel telah menembak mati jurnalis veteran Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, saat meliput serangan militer Zionis di kamp-kamp Palestina di Tepi Barat. Meski menuai kemarahan dunia internasional, rezim Zionis berkilah bahwa tembakan itu diduga dari pria bersenjata Palestina.

IQNA melaporkan sebagaimana dilansir sindonews.com, Shireen, jurnalis Palestina-Amerika Serikat, telah digambarkan sebagai "ikon liputan Palestina". Dia ditembak mati di bagian wajah saat liputan di Jenin, Tepi Barat yang diduduki rezim Zionis, pada hari Rabu.

Peristiwa tragis itu telah memicu kemarahan global, di mana Uni Eropa mendesak penyelidikan independen. Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Michelle Bachelet mengatakan dia terkejut atas tragedi itu. “Impunitas harus diakhiri,” kata Bachelet.

Beginilah reaksi dunia internasional yang didominasi kemarahan:

PBB

Di New York, duta besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyebut kematian Abu Akleh sangat mengerikan dan menyerukan penyelidikan yang transparan.

"Melindungi warga negara dan jurnalis Amerika adalah prioritas tertinggi kami," ujarnya.

Thomas-Greenfield mengatakan Shireen Abu Akleh melakukan wawancara luar biasa dengannya di Tepi Barat November lalu. "Saya pergi dari sana dengan rasa hormat yang luar biasa untuknya," katanya.

Kantor HAM PBB mendesak dilakukannya penyelidikan yang independen dan transparan atas pembunuhannya.

Amerika Serikat (AS)

Gedung Putih juga menyerukan penyelidikan menyeluruh.

 “Kami sangat sedih dan mengutuk keras pembunuhan jurnalis Amerika Shireen Abu Akleh di Tepi Barat,” kata Ned Price, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, di Twitter.

"Investigasi harus segera dan menyeluruh dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban. Kematiannya merupakan penghinaan terhadap kebebasan pers di mana-mana,” ujarnya.

Sebelumnya pada hari itu, duta besar AS untuk Israel, Tom Nides, mengatakan di Twitter bahwa dia sangat sedih mengetahui tentang pembunuhan jurnalis itu dan menyerukan penyelidikan menyeluruh atas keadaan tersebut.

Uni Eropa

Luis Miguel Bueno, juru bicara Uni Eropa untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan di Twitter bahwa dia terkejut dengan pembunuhan Shireen Abu Akleh saat dia melakukan pekerjaannya, yakni melaporkan serangan Israel di Jenin.

"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarganya dan menyerukan penyelidikan cepat dan independen untuk membawa para pelaku ke pengadilan," katanya.

Amnesty International

Agnes Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International, mengatakan bahwa pembunuhan itu adalah pengingat berdarah dari sistem mematikan di mana Israel mengunci warga Palestina.

“Israel membunuh warga Palestina kiri dan kanan dengan impunitas,” katanya.

Al Jazeera

Dalam sebuah pernyataan, jaringan media Al Jazeera mengutuk pembunuhan terang-terangan yang melanggar hukum dan norma internasional dan menyebut kematian Shireen Abu Akleh sebagai kejahatan keji, yang dimaksudkan untuk mencegah media memenuhi pesannya.

"Kami menganggap pemerintah Israel dan pasukan pendudukan bertanggung jawab atas pembunuhan mendiang rekan Shireen," bunyi pernyataan media tersebut.

Al Jazeera meminta masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban kepada pasukan pendudukan Israel atas penargetan dan pembunuhan yang disengaja mereka terhadap Shireen Abu Akleh.

Otoritas Palestina

Kepresidenan Otoritas Palestina mengutuk pembunuhan Shireen Abu Akleh sebagai kejahatan keji, dengan mengatakan pembunuhan itu adalah bagian dari kebijakan pendudukan Israel yang menargetkan jurnalis untuk mengaburkan kebenaran dan melakukan kejahatan secara diam-diam.

Penuntut umum Palestina mengatakan pihak berwenang telah memulai penyelidikan atas pembunuhan Abu Akleh dan akan membawa kasus itu ke pengadilan pidana internasional. (HRY)

captcha