IQNA

Apa Kata Alquran/ 37

Ungkapan Alquran tentang Pinjaman kepada Allah untuk Membantu yang Membutuhkan

8:20 - November 24, 2022
Berita ID: 3477642
TEHERAN (IQNA) - Masalah meminjamkan uang kepada Allah disebutkan tujuh kali dalam Alquran, yang menunjukkan sebuah tatanan sosial, yang berarti membantu yang membutuhkan. Ungkapan ini memiliki makna tersembunyi yang perlu diperhatikan.

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245)

Meminjamkan kepada Allah berarti infak (membantu yang membutuhkan) yang dilakukan di jalan Allah. Ayat di atas berarti janganlah kamu berpikir bahwa infak dan memberi itu akan mengurangi hartamu, tetapi kelapangan dan sempitnya rezekimu ada di tangan Allah.

Topik meminjamkan kepada Allah disebutkan tujuh kali dalam Alquran. Tafsir Majma’ al-Bayan telah menyatakan syarat Qardh al-Hasan (peminjaman tanpa bunga):

1- Harus dari properti halal. 2- Itu harus sehat. 3- Untuk konsumsi darurat. 4- Harus tidak menyesal. 5- Tidak riya’ (pamer). 6- Secara sembunyi-sembunyi. 7- Dibayar dengan cinta dan pengorbanan. 8- Bayar dengan cepat. 9- Pemberi pinjaman bersyukur kepada Allah atas taufik ini. 10- Reputasi peminjam harus dijaga.

“Qardh” dalam bahasa Arab berarti memotong, dan sebenarnya pinjaman disebut qardh adalah karena sebagian dari harta itu dipotong dan diberikan kepada orang lain untuk diambil kembali.

Jihad kadang-kadang dengan kehidupan, yang disebutkan dalam ayat sebelum ayat ini, dan kadang-kadang dengan harta dan kekayaan, yang disebutkan dalam ayat ini.

Ungkapan pinjaman kepada Allah menunjukkan bahwa pahala pinjaman yang baik adalah tanggung jawab Allah. Alih-alih memerintahkan untuk meminjamkan, Dia bertanya siapa yang akan meminjamkan kepada Allah, agar orang tidak merasa enggan dan terpaksa, tetapi meminjamkan kepada orang lain dengan sukarela dan dengan semangat.

Ganjaran Allah bagi pemberi pinjaman adalah di dunia dan di akhirat. Karena selain " dengan lipat ganda yang banyak " Dia berkata: “dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” seolah-olah perhitungan hari kiamat terpisah dari pahala dunia.

“Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)". Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.” (QS. Al-Munafiqun: 7)

Pesan ayat dalam Tafsir Noor:

1- Membantu orang berarti membantu Allah. "Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah" bukan "Memberi pinjaman kepada orang"

2- Dorongan diperlukan untuk mendorong orang melakukan perbuatan baik. "Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak "

3- Jika kita mengetahui kelapangan dan penyempitan kita ada di tangan Allah, kita akan menginfakkan dengan mudah. "Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) "

4- Jika kita tahu bahwa kita akan kembali kepada-Nya dan mengambil kembali apa yang telah kita berikan, kita akan menginfakkannya dengan mudah. "Kepada-Nya-lah kamu dikembalikan ". (HRY)

berita-berita terkait
captcha