Menurut Iqna, mengutip Paltoday, meskipun ada pembatasan dari rezim Zionis, lebih dari 60.000 warga Palestina melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa.
Khatib Masjid Al-Aqsa dalam khutbah salat, kehadiran jamaah yang terus menerus di masjid ini untuk menangkal rencana mencurigakan dan berbahaya yang coba diterapkan oleh rezim pendudukan di masjid ini.
Dia menekankan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah garis merah. “Rakyat Palestina atau Umat Islam di belahan bumi timur dan barat tidak bisa membiarkan masjid tersebut dinodai,” ucapnya.
Khatib Masjid Al-Aqsa dalam khutbah Idul Fitrinya mengatakan: “Stabilitas rakyat Palestina adalah bukti kesetiaan mereka dan mereka jelas berada di pihak yang benar”.
Takbir Idul Fitri juga dikumandangkan di seluruh Masjid Al-Aqsa pada hari pertama Idul Fitri di antara kerumunan besar jamaah yang saling bertukar sapa dan orang lain yang membagikan manisan di pintu masuk masjid.
Situs berita Al-Mayadeen juga memberitakan bahwa pasukan pendudukan menyerang sejumlah jamaah di Masjid Al-Aqsa usai salat Idul Fitri.
Menurut laporan ini, pasukan Zionis memaksa jamaah meninggalkan Masjid Al-Aqsa untuk mempersiapkan serangan baru para pemukim terhadap masjid ini. (HRY)